Jumat, 08 Januari 2010

Aku dan Waktu

Bertatapan dengan Waktu yang berwajah bengis disatu permulaan hari.

"Jadi kau akan mengejarku?" Tanyanya tersenyum sinis, "Aku tidak akan berhenti dan menunggumu, kau tahu?!".
"Seperti yang terjadi kemarin, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan dan bertahun-tahun yang lalu. Kau akan tertinggal jauh dariku sampai kau harus menangis, merengek bahkan mengiba agar aku berhenti berlari sehingga kau dapat mendekatiku dengan kaki-kaki lemahmu itu." Katanya lagi, sedingin angin laut yang memburu dicelah-celah pepohonan. Menusuk pori-pori dan menggigilkan tulang-belulang tubuhku.

"Ah sudahlah tak perlu banyak bicara, segera saja kau berlari!" Jawabku, "Kalaupun aku tak bisa menyaingi derap langkahmu aku tetap akan menguntit tepat dibalik punggungmu, hingga kau muak dan berhenti menoleh!". Sebab kali ini aku telah siap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar