Sabtu, 31 Oktober 2009

Kebenaran Menurutku

Kebenaran itu seperti bau amis yang membuat setiap orang menutup hidungnya dan menjauh
Enggan untuk mendekat apalagi mencari sumbernya

Sampai ketika bau itu sudah tak mampu lagi dienyahkan bahkan oleh berpuluh-puluh kaleng pengharum ruangan
Mengusik penciuman dibalik topeng-topeng kezhaliman yang melekat erat diwajah-wajah yang tak berbentuk kecuali hanya topeng yang dikenakannya

Hindari saja sebisanya, berlarilah sejauhnya dan bersembunyilah sampai ke celah-celah sempit lorong bumi
Kalaulah itu batas akhir dari yang kau mampu maka selama udara masih membaui kupastikan usahamu tidak akan pernah cukup
Lalu akan kau sadari tidak ada gunanya kau menjauh dan memalingkan diri darinya

Kebenaran itu seperti daun pepaya, pahit terasa tapi menyehatkan bukan...?

Senin, 26 Oktober 2009

Awal dari semua

Matahari akhirnya mulai muncul malu-malu setelah langit mulai jenuh menumpahkan airnya
Aku duduk diam menikmati hangatnya mentari yang menyapa di antara belaian halus angin yang masih membawa sisa-sisa dinginnya awan
Aku selalu suka aroma hujan dan dingin yang mengiringinya
Tapi kali ini ku nantikan hangatnya sinar menembus kebekuan hatiku
Membiarkannya mencairkan sejuta rasa yang mengendap