Senin, 23 Mei 2011

Mimpiku Disana

Biarkan aku menjadi milik masa depan yang terhampar tak berjejak
Samar-samar, hanya samar-samar yang terlihat
Itu saja sudah cukup memanaskan harapan untuk tetap bergejolak

Ingin kesana...menuruti kata hati
Meninggalkan semua yang terbangun disini
Bukan karena tidak cukup beharga untuk dimiliki
Tetapi karena mimpiku bukan berujung ditempat ini

Masih Harus Bersabar

Nurani....
Aku telah dikerdilkan oleh nafsu
Nafsu yang telah membuatku terlalu mencemaskan hidup
Aku yang membesarkan rasa takut tanpa kendali
Kemudian ia mulai menggelepar liar dan menerkam keberanian
Beraniku hilang tertelan tak mampu kuselamatkan

Oh Nurani....
Masih mampukah aku bebaskan hati ini dari jeratan benci
Galau yang menggelantung dan menghisap kepastian
Aku tertawa tanpa tahu apa itu bahagia
Menangis tapi tak juga melepaskan lara
Hidupku diatur oleh waktu yang tidak ku miliki
Bahkan menjadi gila masih terlalu sulit untuk dilakukan

Sudah saatnyakah aku menyerah?
Katakan Nurani, dititik manakah aku berhak untuk lelah
Sampaikan padaku Nurani, jika usahaku sudah harus berhenti

Tapi kenapa kau tetap diam dan hanya mengirimkan pesan
Kalau aku belum diijinkan untuk singgah walau sebentar dan bermimpi masih tetap diperbolehkan
Hingga nanti, entah kapan...
Langkahku akan terhenti sendiri
Dan segalanya telah usai aku tunaikan

Tapi itu nanti pesannya...dan entah kapan....

Jumat, 06 Mei 2011

Kosong...

Kehilangan sentuhan rasa kata-kata....

Menghilang ku kejar....menguap ku kecap....

Menjadi kosong, tersesat dalam kalimat

Tanpa makna, tanpa asa, hanya hampa...