Sabtu, 15 Mei 2010

Karena Aku Butuh Kau

Merenung....aku harus sering merenung
Memikirkan kembali kata perkata yang telah aku lontarkan dari mulutku
Memilah-milah setiap kejadian yang berbenturan atau malah menelikung masuk ke hidupku
Resah akan gedoran konstan nurani yang menggetarkan membran bilik hati dan celah-celah otakku
Memperingatkan dan tidak mustahil berakhir dengan ancaman yang berhasil membuatku gentar
Bahwa aku akan bertanggung jawab pada apa yang telah aku lahirkan dari pikiranku dan tersampaikan lewat lidah dan prilaku

Ketika menjadi pemberi petuah membuatku harus bercermin dua kali lebih sering daripada yang seharusnya
Karena aku takut Nurani, kesombongan mempermainkan akalku yang jadi sok pintar
Dan menulikan telingaku akan kata-katamu yang menjauhkan hatiku dari segenggam kebijaksanaan yang baru kumiliki
Rabun pada nilai kebenaran dan kesalahan yang memang sengaja aku samarkan
Aku butuh kau Nurani, untuk mengawasi penglihatanku dengan cermat
Perlu kau Nurani, sebagai penajam pikiranku dan penegas hatiku

Jangan pernah ragu untuk menegurku atau bahkan memakiku bila perlu
Karena aku hanya patung yang bernyawa tanpa hadirmu...Nurani

Kamis, 06 Mei 2010

Bisa Dipercaya atau Tidak Sama sekali

Aku bukan pemilik kepercayaan hanya bisa menjaganya
Seingatku tidak meminta untuk dipercaya tapi kepercayaan itu yang diberikan padaku
Sombong? Tidak!
Karena kepercayaan memang bukan untuk diminta tapi untuk diterima
Coba perhatikan para peminta-minta kepercayaan justru menjadi yang paling pertama mengkhianatinya

Kenapa? Ya, kenapa tidak...
Karena tidak perlu setor jaminan terlebih dahulu untuk mendapatkan kepercayaan
Kalau masih perlu sudah pasti itu berarti kau tidak dipercaya
Mungkin kepercayaan itu terlalu murah nilainya hingga kau tidak merasa rugi apabila kehilangan
Atau juga bisa jadi pemilik kepercayaan yang gegabah sembarangan saja mencecerkan kepercayaannya

Entahlah...
Padahal menjaga kepercayaan itu seperti memiliki tattoo permanent ditubuh
Ketika kau ingin menghilangkannya itu berarti dengan cara merusaknya dan membuat cacat kulitmu
Jadi sekali kau menerima kepercayaan maka cara melepaskannya adalah dengan mengkhianatinya
Dan itu artinya juga kau akan meninggalkan bekas cela dihidupmu

Tolak saja kalau kau memang tak sanggup terima
Daripada kau menyimpannya dalam wadah yang tak layak hingga tertumpah ruah
Mengumpulkannya kembali pun tak akan bisa karena sudah tercecap lekat
Bersiap atau hindari!
Karena kepercayaan lebih mudah dipangkas daripada kau tumbuhkankan kembali