Minggu, 15 November 2009

Karena Ku Terlalu Angkuh

Apa yang tersisa dari keangkuhan? Kehancuran!

Kalau memang begitu, mengapa masih dibiarkan rasa itu bercokol dengan tenang dihati?
Tak bisa kujawab tanya itu karena angkuhku tak membiarkan aku mengakuinya

Berapa banyak keangkuhan telah memakan korban jiwa...ya, jiwa yang terluka karenanya
Betapa sering nurani terkalahkan oleh keangkuhan yang semakin tak menyisakan ampunan

Manusiakah bila hati telah berubah menjadi karang yang tak bergeming oleh hempasan tangis dan rintihan
Manusiakah ketika pikiran dipenuhi nafsu pembalasan yang tak berkesudahan, mengoyak belas kasih yang murni hanya demi pengakuan atas kekuasaan

Mudahnya terlupa dengan segala keinginan yang telah tercapai
Mudahnya tidak teringat oleh segala kemauan yang sudah terpenuhi
Mudahnya alpa mensyukuri semua doa yang telah dikabulkan-Nya

Tak pernah disadari yang sudah terluka adalah yang paling dikasihi
Tak mampu mengakui bahwa kenyataan akan rapuhnya diri adalah yang sebenarnya dihindari
Tak bisa dipungkiri kesunyian yang akhirnya hadir adalah teman setia

Adakah kau tahu batas akhir dari angkuhmu? Tidak akan pernah!

Berhentilah cukup sampai disini, sebelum kau tersesat dan tenggelam dalam keremangan penyesalan
Berhentilah sekarang selagi nurani masih bisa menemukanmu dan menjemputmu kembali

2 komentar:

  1. nyonya nyengir akan berusaha agar tidak angkuh.
    bisa2 langganan nyonya nyengir pada kabur semua deh.
    selalu dengan cengirannya yang khas

    BalasHapus