Jumat, 23 April 2010

Aku dan Nurani

"Bolehkah aku mengeluh sekali ini saja?" Pintaku pada Nurani.
"Tidak tahu malu, setiap saat juga kerjamu hanya mengeluh dan meminta!"
"Kau pikir selama ini sudah jadi manusia yang hebat ya?"
Nurani bahkan tidak menolehku

Huhh kenapa seh Nurani tidak pernah berpihak padaku?
Sekali saja aku ingin berdamai dengannya dan ia mengikuti inginku
"Aku memang ada untuk bersebrangan dengan maumu, kalau tidak kau bisa dengan seenaknya saja lakukan ini-itu yang kau ingin." Nurani kembali menyambar

"Maksudmu aku tidak pernah bisa mendapatkan apa yang ku mau dan lakukan yang ku ingin?"
"Lalu untuk apa aku hidup?!"
Protesku, dan kali ini aku bertekad untuk tak mau kalah dengannya
"Ku kira tidak ada gunanya kau diberi akal, karena tidak kau pakai dengan benar!"
"Kau hanya bicara seolah-olah hidup ini hanya tentangmu, tapi kau salah!"
"Kau ada agar hidupmu bisa memberi manfaat bagi sekitarmu bukan untuk dirimu sendiri! Kalau tidak Tuhanmu tidak perlu menciptakan manusia berupa-rupa banyaknya."

Aku kalah telak!
Dan kembali harus mengakui dengan perasaan tercabik bahwa Nurani benar
Sialnya, ia selalu benar...

2 komentar:

  1. so dont complain with ur life....juz do da best and hard as u can :D

    BalasHapus
  2. @litleangel: yup, but its the hard thing to do ;P

    BalasHapus